Wednesday, April 29, 2015

sebelum 28 April

Katakan padaku kemana hati ini harus kubawa?
Karna tak dapat lagi ku mengerti apa yang seharusnya tak ku mengerti..
Katakan padaku biar kupahami.. sehingga dapat kubawa hati ini menjauh darimu..
Bagaimana harus kutepiskan bayang mu sekarang dari anganku..
Meski indah terasa..tapi lelah ku pertahankannya.. karna seluruhnya tlah menjadi ketidakmungkinan bagiku.
Ketidakmungkinan yang justu menghadapkanku pada sebuah harapan tak pasti.
Membelenggu seolah terjerat pilu tak terakhiri..
Akankah selalu seperti ini adanya? Terlalu jauh kah jarak dua hati ini?
Sampai nanti? Sampai semuanya tak pernah berakhir seperti apa yang terharap..
Lalu kenapa tetap kubiarkan hati ini terjebak pada kemelut nan menyayat
Tak tersadari kedatangannya..
Kini asaku tlah terbunuh perlahan..
Ingin rasanya kujemput sesal agar dapat membebaskanku dari ketidak tepatan langkah nurani ini.
Semuanya tlah mengoyak ukiran kusam yang tlah terpahat lama di sini..
Kenapa kau tak tersenyum lebih lama saat kali pertama bersua?
sehingga dapat kuletakan tuk mengganti nelangsa yang kerap kali menghadiri kelamnya jiwa.
Tapi senyum sekejap yang kau lempar saat itu pun kini telah selalu berbias menikam redup hati ini.
Mengusik waktu-waktu yang kulalui di penatnya hari-hari yang panjang.
Tolong..jika ini kehangatan ini bukanlah bagian ku..
biarkan laraku mengendap saja di dalam rindu tak berakhir.
Tak tahukan letih tlah menahanku tuk berharap dalam getir..
Begitu banyak sisa hari di depan sana yang ku tak tau akan berakhir dimana bayangmu nanti.
Kelak jika ini tak selesai.. seperti apa yang ku mau.
Mungkin disitu ku akan benar-benar tau.. apa makna dari senyum mu hari itu.
Tak perlu untuk kau meletakan pelangi di hati ini, aku tau itu telah kau letakkan di senyum mu hari kemarin.
Kirannya ku tlah jatuh cinta..tidak di hari ini,,
tapi di hari itu..di hari yang terus tebawa membunuhku perlahan di panjangnya hari-hari ku nanti..
menabur bunga..ketika kusinggahi kuburan hati ini..
menetes air di mata.
dingin hati terasa dan separuh jiwa kini akan selalu menghampa...melaraku sendiri.



- an -

Ve ..

Salah kah?
sepertinya iya salah..
Benar tidak? Apanya yang benar?
Rasa ini.. rasa yang kutemukan di sinar mata itu.
rasanya kesempatan dan waktu takan' berpihak.
Itu artinya..semua cuma kilatan sekerjap di langit mimpi saja.
Tapi ada rasa enggan tuk menepis jika harus kehilangan rasa itu
Pertentangan antara tepat atau tidak tepatnya rasa ini di tempatkan membuat lelap tidur seakan tak mau singgah lagi di malam-malam ku.
Pantas atau tak pantasnya rasa ini harus terungkap pun mencoba menantang jernih nya nurani..
Arghhh.. harus di akhiri saja kah? Tak perlukah lagi tuk mengusik tuk membangkitkan warna pelangi ini yang tlah lama tertutup gelap sepi.
Terhempas tak berdaya kini aku larut dalam gelisah.
Bahkan hanya untuk jujur pada kata hati ini pun seolah terhalang apa yang kupikir itu tidak mungkin dan tidak terijinkan..
Lebih baik tidak sama sekali selamanya..
Jangan hadirkan lagi rasa itu disini.. di celah hati yang mengharap.
Jadikan dia sepenggal cerita manis tak sempurna yang sempat membuatku menoleh, menengok sejenak dan bertanya “apakah ini cinta ?”
Untuk sesaat sempat ku endapkan di jiwa bahwa jika mencintaimu adalah sebuah kesalahan.. maka aku tak ingin menjadi benar.
Tapi sudahlah.. sudahlah..
Mungkin bukan untuk ku..
Mungkin rasa ini salah.. “ya” ini kesalahan..!
Biarlah sepi ini tak tergantikan.

-an-
April 2016

Thursday, September 16, 2010

mungkin tidak mungkin = mau tidak mau


Sehabis tidur siang yang puless sampe mereng-mereng (karna tadi pulang cepat dari sekolah :D) n perut dah kenyang diisi nasgor tek-tek yang mangkal depan kost gw, mendadak kepikiran sesuatu, awalnya sih karna keingetan film Inception nya LeonardoDicaprio yang beberapa waktu lalu gw tonton. Di film itu yang gw tangkep inti ceritanya yaitu tentang betapa pentingnya makna dan dampak sebuah "ide/idea" pada apa yang seseorang akan putuskan serta lakukan dalam hidupnya, dan juga seperti apa seseorang itu dapat dilihat dari ide-ide yang ia miliki di dalam konsep pemikirannya.

Sejenak gw flashback ke beberapa tahun dibelakang tahun 2010 ini, dimana gw melihat betapa seorang manusia atau katakanlah diri gw sendiri sebagai contohnya selalu bertumbuh dari tahapan perkembangan ke tahapan perkembangan berikutnya dengan wujud seorang manusia yang tak pernah bisa lepas dengan kehadiran ide itu sendiri didalam lingkarankehidupannya, entah itu ide yang berasal dari dirinya sendiri ataupun jugaide-ide yang bermunculan dari pemikiran orang lain. Mau tak mau kehidupan nyatayang seseorang temui setiap harinya baik itu di lingkungan pekerjaan,social-budaya juga selalu akan berhadapan dengan benturan ide-ide yangberkembang dan muncul setiap waktu.

Dari situ gw menyadari betapa seringnya gw melewatkan sesuatu, padahal sesuatu itu adalah hal yang paling sering muncul,bahkan lebih sering jika dibandingkan munculnya rambut di kepala gw atau munculnya apapun jg yang paling sering muncul di dunia ini. Sesuatu yang kadangkala gw anggap itu hanya bagian dari misteri lalu lintas alam pemikiranseorang manusia saja, dan sesuatu itu yang gw maksud disini adalah "ide" itusendiri. Lalu kenapa hal itu bisa terjadi? Kenapa bisa sesuatu yang lahir darialam pikiran kita ini menjadi hal yang terpinggirkan atau tersepelekan, padahal seringkali kemunculannya membawa nuansa semangat atau euforia ketika hatinurani kita mengatakan itu adalah sebuah konsep brilian atau hal yang luarbiasa untuk diraih dengan mewujud nyatakannya dalam tindakan nyata.
Apa mungkin karna kita memberi label terlalu dini pada kemunculannya? Label bahwa ide tersebut adalah imposible/tidak mungkin untuk bisa dilakukan.. sehingga seiring dengan lahirnya sebuah ide seketika itu juga pertentangan sisi pesimisme kitamenghendaki untuk memadamkan saja ide tersebut dan meninggalkannya jauh dijurang ketidakberdayaan dan lalu menghilang.

Menjadi hal yang membuat gw shock dan sesal saat menyadari hal ini, yaitu anggapan sepele pada sebuah ide-ide yang sering bermunculandi alam pikiran gw. Sehingga akhirnya tidak pernah gw wujudkan, memang sih..terkadang juga kondisi keadaan dan situasi mempengaruhi jalannya kematian dariide-ide itu sendiri. Seperti contoh misalkan beberapa waktu yang lampau,sebagai seorang yang menyukai sejarah, gw pernah memikirkan sebuah ide untuk bagaimana membangun sebuah komunitas (yang awalnya direncakanan dimulai daribeberapa teman saja dulu) yang melakukan studi wisata dengan mengunjungiseluruh museum yang ada di negeri ini. Tapi ide tersebut tidak pernah gw wujudkan sampe hari ini, entah karena pertentangan itu tadi: "ahkk.. mungkingak ya? Ahk... biayanya besar...ahkk pasti gak ada yang mau... ahkk ide gilaa gak mungkiiinn..! " dan semua pesimisme yang hadir akhirnya mengalahkan dan berhasil menguburkan sang ide di taman pemakamannya.

Lalu tau-tau saja sekarang gw sudah mendengar berita tentang seseorang yang telah melakukan sesuatu yang seperti ide gwtersebut dengan sama plekkk.. dan ia berhasil.. wow.. lantas apakah seseorangtersebut telah mencuri ide tersebut dari pemikiran gw ketika gw tertidur(seperti film inception :D hehe) ataukah ia telah menggali kuburan sang ide dan membawanya kabur? Atau mungkin sang ide itu sendiri telah bangkit dan mampir diotak orang itu?
Jawabnya : TIDAKK kawan!

Yang membuat perbedaan kalau sekarang ide tersebut menjadi wujud nyata di tangan orang lain..bukan karena ide itu dicuri, kabur pindah kepemilikan, atau bangkit dari kematiannya.. bukan..! tapikesemuanya terletak pada kemauan orang lain itu untuk mau mewujudkan sesuatuyang dirasa tidak mungkin oleh diri gw (melalui contoh tersebut) untuk dilakukan tetapi MAU dilakukan oleh orang lain itu, sehingga menjadi kenyataan yang ternyata dapat dilakukan dan di wujudkan. Gw percaya... bahwa sebuah ide belumlah tentu hanya lahir pada alam pemikiran seseorang saja, atau kata lainnya berarti ide itu tidak mungkin hadir di pemikiran orang lain..

malah mungkin dan sangat dapat dipastikan bahwa setiap ide yang sama/persis dapat juga lahir di dalam pemikiran orang banyak. Dengan demikian justru dapat dipahami disini bahwa ternyata sebuah ide itu sendiri menjadi tantangan bagipeningkatan kehidupan masing-masing orang. Tantangan apakah ia Mau dan Beraniuntuk menangkap kesempatan dari setiap ide yang lahir di pemikirannya untuk diwujudkan! Dan perwujudan nyata dari ide akan menjadi apresiasi tersendirisebagai bentuk penghargaan atas pencapaian seorang manusia dalam perjalanan kehidupannya.

Perenungan sederhananya adalah bahwa yang namanya Ide or Idea adalah barang gratis..
suatu anugerah yang tuhan berikan buat semua manusia adalah munculnya ide-ide dalam pemikirannya, sekaligus tantangan serta penghargaaNYA bagi manusia itu sendiri untuk berusaha maximal atas apapun juga pencapaian yang diperoleh dari perjuangan mewujudkan ide-idenya.

satu menit dalam kehidupan manusia selalu tanpapernah lepas dari yang namanya ide itu sendiri.. selalu muncul entah itu ide ygmanusia itu sendiri anggap dapat diwujudkan atau tidak, menarik atau tidak,sesuai dengan minat atau tidak, dan sebagainya.Tapi terlalu sering seseorang atau ga usah jauh-jauh diri gw sendiri melewatkan atau membuang sebuah ide itu sendiri tanpa pernah menyadari betapa berharganya jika ide itu diimplementasikan dalam wujud bentuk nyata dari tindakan kita.
Padahal suatu ide itu dapat menjadi mungkin atau tidak mungkin untuk di wujudkan barulah kita dapat ketahui setelah kita sendiri mencoba untuk melakukannya.
Gagal atau Berhasilnya dari setiap usaha yang kita lakukan demi mewujudkan ide tersebuthanyalah proses pembelajaran yang semakin berkelanjutan bagi manusia itusendiri dalam memaknai kehidupan ini.

sudah begitu banyak ide-ide muncul sepanjangperjalanan hidup kita sendiri sebagai manusia yang mempunyai otak serta pemikirian di dalamnya.
Sudah sering jg kita merasakan datangnya penyesalanketika terlalu mudahnya kita membuang ide-ide tersebut untuk tidak kitalakukan... dan yang tinggal hanyalah suara penyesalannya saja; ahkk..seandainya saat itu saya begini..begitu.. :D

Dunia hanya mencatatkan sejarah yang selalu diisi oleh catatan-catanan tentang pencapaian prestasi seseorang..siapapun itu dengan apapun juga yang telah diraihnya.
Terlepas dari segala cerita panjang tentang bagaimana seseorang telah mencapai sesuatu, seperti Hitler yang hendak menguasai seluruh eropa dan mengobarkan Perang Dunia II namun akhirnya kalah,Karl Marx dengan ide Sosial-Komunisnya yang awalnya ia tuliskan hanya karena mengkritik sistem kapitalis dan banyak dianggap gila oleh orang-orang pada zamannya, namun tetap saja sistem komunis masi di pakai hingga hari ini, MotherTheresa dengan ide nya untuk menyentuh mereka-mereka yang paling miskin di Calcutta-India, atau semua tokoh-tokohyang ada, yang telah kita kenal dari apa yang mereka capai dalam kehidupannya.

Tapi lebih jauh kita dapat memahaminya...bahwa keberhasilan kesemua tokoh ataupun seseorang yang tercatat dalam sejarah, semata hanya karena orang tersebut MAU dan Brani memutuskan untuk mewujudkan ide yang ada di pemikirannya.

Sebuah proses belajar buat diri gwsendiri..memahami makna hidup lebih lagi dari Mungkin atau Tidak Mungkin = Mau atau Tidak Mau.
Sekaligus semoga apa yang gw share disini siapa tau bergunabagi kawan-kawan sekalian, untuk lebih bergairah lagi dalam mewujudkan ide-idenya.. toh sebuah ide yang baik yang lahir di dalam pemikiran kita pastilah membawa kebaikan juga bagi orang-orang lain atau mempunyai makna yang lebihbagi orang lain yang kita sendiri mungkin tidak menyadarinya. Jadi lebih baik membuang rasa takut dan pesimis kita untuk tidak mencoba mewujudkan idetersebut, ketimbang tidak mencoba melakukannya sama sekali. :)
Karena pada kenyataannya ternyata orang-orangyang berhasil adalah orang-orang yang berani mencoba mewujudkan suatu ide yangawalnya dianggap mustahil untuk diwujudkan. Walau terkadang awalnya kita harus rela diberi label "orang gila" terlebih dahulu..hehehe.. :p

Jadi jangan takut untuk memiliki sebuah ide :D

Jakarta di 65 tahun Indonesia Merdeka.
semoga bermanfaat bagi yang membacanya, thx

-an-

yang merdeka itu bangsa indonesia !

Salah satu kesalahan terbesar di bangsa ini adalah sudah tahu itu salah tapi tetap dibiarkan saja.rasa kepedulian kita akan sejarah juga belumlah sampai pada tahap apreciate yang baik, seperti layaknya orang-orang di luar sana terhadap sejarah bangsanya.tanggal 17 agustus 2009 nanti (emang sih masi 9hari lagi dari sekarang) kita seluruh rakyat bahkan aparat negara mulai dari presiden sampai yang terbawah selalu mengulangi kesalahan yang sama tiap tahun nya.di spanduk-spanduk yang besar di jalan2, bahkan di tempat-tempat instansi pemerintahan dll semua bertuliskan “dirgahayu RI ke 64″ “HUT RI ke 64″ dan ketika upacara kenegaraan diselenggarakanpun untuk memperingati kemerdekaan RI.padahal itu salah besar! kenapa? karena pada 17 agustus 1945 yang merdeka adalah Bangsa Indonesia! saat itu Sukarno belumlah menjadi presiden, belum ada UUD, belum ada kabinet, dan lain lain lagi yang merupakan syarat dari sebuah negara.mari kita tengok sejenak kebelakang :Setelah Jepang memulai keterlibatan mereka dalam Perang Pasifik dengan mem bom pearl harbour, maka dengan singkat pula Jepang menyerbu masuk indonesia secara gemilang, Jepang menduduki Tarakan pada tanggal 11 Januari 1942, Palembang pada tanggal 14 Januari, Manado pada tanggal 17 Januari, Balikpapan pada tanggal 22 Januari, Pontianak pada tanggal 22 Februari, dan Bali pada tanggal 26 Februari 1942.Dalam upaya merebut pulau Jawa, Jepang membentuk Operasi Gurita. Gurita Barat dimulai dari Indo-Cina melalui Kalimantan Utara dengan sasaran Pulau Jawa, sedangkan Gurita Timur dimuai dari Filipina melalui selat Makasar menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Operasi Gurita Barat tidak mengalami kesulitan mendarat di Eretan (Indramayu) dan Banten, sedangkan Gurita Timur harus menghadapi Sekutu dalam pertempuran laut dekat Balikpapan (Kalimantan Timur). Juga di Laut Jawa (The Battle of the Java Sea) terutama diperairan antara Bawean, Tuban, dan Laut Rembang berlangsung pertempuran selama 7 jam pada tanggal 27 Februari1942.Untuk menghindari semakin banyak korban, terutama keluarga-keluarga Belanda yang semakin banyak memadati daerah Kalijati, Belanda terpaksa menyerah kalah terhadap Jepang pada tnggal Maret 1942 dan menandatangani perjanjian Kalijati. Perjanjian itu ditandatangani bersama oleh Tjarda van Starkenborgh Starchouwer (Gubernur Jendral Hindia-Belanda) dan Jendral Hitoshi Imamura (Koman Gurita Barat) dari Jepang serta Letnan Jendral Heindrik Ter Poorten (Pnglima Tentara Belanda).dan setelahnya jepang pun menguasai indonesia menggantikan belanda hampir 3,5 tahun lamanya. sampai akhirnya bom atom hiroshima dan nagasaki pada 6 dan 9 agustus 1945 mengharuskan mereka menyerah tanpa syarat pada sekutu, dan hal ini mengakibatkan terjadinya Vacuum of Power / kekosongan kekuasaan pada 15 - 18 agustus 1945. yang dimana situasi kekosongan kekuasaan inilah yang membawa bangsa ini pada kesempatan penyelenggaraan Proklamasi Kemerdekaannya!ya pada tanggal 17 agustus 1945 telah terjadi moment maha penting! dimana di hari itu bangsa ini mencapai pencapaian perjuangan panjang yang telah dilakoninya, dimana kaki bangsa ini telah menjejak pada tanah kemerdekaan yang sekian lamanya telah dicari-cari, telah dituju dengan segenap kekuatan pergerakan perjuangan rakyat yang terbelenggu penjajahan nan penuh derita.dilanjutkan dengan pembentukan Negara pada keesokan harinya melalui sidang PPKI yang mengangkat Soekarno-Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, serta mengesahkan UUD 1945, juga pembentukan KNIP. yang lalu pada sidang kedua tgl 19 - 8 - '45 membagi wilayah administrasi menjadi 8 provinsi.kesemua itu menandakan bahwa Negara Indonesia yang berbentuk Republik barulah lahir pada 18 dan 19 Agstus 1945, dimana syarat sebuah Negara telah terpenuhi semua di kedua hari itu.dari kilas masa lalu diatas dapat kita temukan bahwa tanggal 17 agustus 1945 adalah hari pernyataan bahwa bangsa Indonesia telah merdeka dan bukan hari pembentukan Negara Indonesia.sukarno dilantik menjadi presiden pada keesokan harinya 18 agustus 1945 dan hari itu juga di sah kan UUD 1945 yang menjadi konstitusi negara. distulah baru NKRI terbentuk secara sah !jadi yang merdeka pada saat itu adalah Bangsa Indonesia! kalopun kita mau memperingati “HUT RI” yang harusnya kita peringati ya pada 18 agustus nya. karena 17 agustus harusnya kita memperingati Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia!namun yang selalu tertulis dan kita rayakan tiap tujuh belasan adalah HUT RI, padahal disini jelas bahwa RI (Republik Indonesia) -- disitu ada kata Republik-- yang dimana arti dari Republik adalah bentuk dari suatu negara, seperti halnya bentuk2 negara yang lainnya juga seperti Monarki atau Serikat.lalu kapan bangsa indonesia itu lahir? pada tanggal 28 oktober 1928 lah bangsa ini lahir lewat sebuah ikrar bersama sekitar 750 pemuda yang hadir untuk mewakili kaum nya masing-masing!yang mengherankan sampai hari ini 28 oktober tidak pernah kita peringati secara besar dan selayaknya, padahal itu adalah moment terpenting dalam jalan nya sejarah bangsa ini.dimana bangsa ini terlahir dari sebuah ikrar sumpah yang akhirnya mengikatkan seluruh komponen yang beraneka ragam untuk berfusi menjadi satu dan bercita-cita mencapai tujuan yang satu pula untuk kesejahteraan bangsa.saya heran apakah kurang ahli sejarah di bangsa ini? tentu tidak juga.atau kah mereka tidak mau menyuarakan hal ini kepada pemerintah?Atau malah pemerintah itu sendiri termasuk sang presiden yang berslogan ‘lanjutkan’ itu mau terus selalu meneruskan kesalahan yang sama berulang kali dalam perjalanan sejarah bangsa ini?alias juga selalu membiarkan bangsa ini tak pernah terijinkan untuk belajar pada kemurnian jalannya sang sejarah bersama seluruh fakta di dalamnya.bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghormati jalannya sejarah bangsanya secara utuh dan benar.Sehingga melalui keutuhan dan kebenaran sejarah itu sendiri bangsa ini dapat tau dan melangkah tepat secara bijak untuk hari depan dimana seharusnya cita-cita para pendahulu kita telah berjejak kokoh di pangkuan ibu pertiwi !


"...........Barang siapa sungguh menghendaki kemerdekaan buat umum, segenap waktu ia harus siap sedia dan iklas buat menderita kehilangan kemerdekaan diri sendiri..." -- Tan Malaka

- andreas -

Monday, November 23, 2009

that's why it's called Cape of a Good Hope!
quote itu saya denger dari percakapan antara kapten kapal bahtera setelah mendapat citra satelit kepada para penumpang kapal tersebut. itu adalah cuplikan bagian akhir film 2012 yang sedang heboh2nya diputer di seluruh bioskop tanah air.
saya sendiri barusan nonton tadi,terdorong oleh rasa penasaran..kayak apa sih tu film. taunya setelah nonton,ternyata saya pikir biasa aja..critanya pun standar crita film2 sejenis seperti independence day nya will smith, armagedon nya bruce willis dll.
cuma mungkin bolehlah kita katakan mereka sangat berhasil didalam segi promosi sehingga hasilna emang benar2 membuat masyarakat penasaran.
well.. terlepas opini apapun tentang itu film, termasuk juga polemik mengenai kiamat or the end of the world yg di gambarkan di film itu, buat saya yg paling mengena di benak ini adalah quote percakapan di adegan akhir film tersebut seperti yg sudah saya tulis di atas.
entah kenapa.. hal itu begitu menarik saya.
dikisahkan setelah badai tsunami berlalu dan bahtera tersebut telah mengapung bebas di lautan luas, mereka menemukan bahwa benua afrika telah menjadi dataran paling tinggi di saat itu, dan untuk melanjutkan misi mereka demi kelangsungan hidup umat manusia. maka diputuskan untuk berlayar menuju kesana.
entah apa pula yg terlintas di pikiran sang kapten sehingga ia harus menceletukan sebaris kalimat itu "itulah mengapa tempat itu di namakan Tanjung Harapan/Cape of a good hope"

buat sebagian dari kita mungkin tak terasa asing mendengar nama itu : Cape of a good hope/Tanjung Harapan, jaman sekolah dulu itu kita pelajari dalam pelajaran geografi.
yaa..tanjung harapan adalah berupa tanjung yg berada di sepanjang pantai selatan benua afrika,
mari kita lihat sedikit sejarah mengenai Cape of a good hope ini :

Setelah perjanjian Thordesillas pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia Timur (pusat rempah-rempah). Namun pelayarannya Bartholomeus Diaz hanya sampai di ujung Afrika Selatan (1486). Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak Samudera Hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz tanjung itu dinamakan Tanjung Pengharapan (Cape og Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang).

jauh sebelumnya adalah berawal dari penemuan Copernicus yang di dukung oleh Galileo Galilei bahwa bumi itu bulat.
dahulu semua beranggapan bahwa bumi itu datar sehingga jika seseorang berlayar di laut menuju ujung laut maka ia akan terjatuh ke dalam jurang.
semuanya itu akhirnya terbantahkan langsung setelah teori heliosentris copernicus dibuktikan dengan pelayaran bangsa portugis di bawah pimpinan bartholomeus diaz.

saya tak mau berpanjang-panjang membahas sejarah cape of a good hope ini, tapi pada intinya : Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo-Galileo menyatakan bahwa bumi ini bulat. Pendapat ini memperkuat keberanian para pelaut (salah satunya Bartholomeus Diaz) karena orang yang berlayar ke dunia Timur tidak akan tersesat. Semakin ke Timur akan sampai ke tempat semula.

memang pada akhirnya Bartholomeus Diaz sendiri tidak berhasil melewati tanjung harapan tersebut, tapi ia lah orang pertama yang menyusurinya dan menamai nya. setelahnya pelaut2 berikutnya seperti vasco da gama dan alfonso d'alburque meneruskan pelayaran berikutnya menuju belahan dunia timur sehingga mereka mencapai malaka setelah melewati india.
tapi pelaut2 tersebut tentu tak akan pernah sampai ke timur andai tak pernah ada orang yang mencoba sebelumnya seperti yang di lakukan bartholomeus diaz tersebut.

mencapai belahan timur bumi di anggap suatu hal yang mustahil dilakukan sebelum di temukannya rute melewati tanjung harapan ini.
dan inilah kaitannya kenapa tanjung tersebut di sebut tanjung pengharapan/ Cape of a good hope.
karna memang pada saat itu (jangan bandingkan dengan pelayaran modern sekarang ya!).
karna rute yang melewati tanjung tersebutlah yang akhirnya memberi pengharapan jalan menuju belahan bumi bagian timur bagi orang-orang barat.

hal yang terlintas di pikiran saya pada saat adegan akhir film 2012 tersebut adalah sejenak menjadi terbayang seandainya saya hidup di abad ke 15an tersebut dan berada pada posisi seperti para pelaut itu ataupun juga menjadi seorang Bartholomeus Diaz.
tentu saya pun akan terjebak pada keputus asaan untuk dapat menemukan jalan ke timur layaknya para pelaut2 sebelum era Bartholomeus Diaz.

benak saya tersentuh pada kenyataan bukankah kehidupan ini sendiri kadang membawa kita pada suatu pelayaran yang berat untuk menemukan jalan pengharapan yg kita semua idamkan.
mungkin adakalanya kita semua terjebak terombang-ambing di tengah lautan kegelisahan akan pengharapan yang kita cari demi jalan keluar bagi permasalahan yang kita hadapi.
tapi sadar tak sadar..jika kita terus menggeliat menepiskan setiap tawaran keputus asaan yang mencoba menghentikan langkah kita untuk terus berusaha, saya percaya bahwa setiap usaha yang didasari iman kepercayaan dan pengharapan akan memampukan kita semua melakukan pelayaran melewati tanjung harapan- tanjung harapan yang kita miliki untuk sampai pada hasil akhir dari perjuangan akan pengharapan itu sendiri. yang tentu saja adalah sebuah hasil akhir yang sesuai seperti apa yang kita simpan kuat didalam pengharapan yang kita perjuangkan itu.

sejarah membuktikan bahwa dibalik setiap perjuangan selalu ada hasil yang tak pernah mengecewakan pengharapan itu sendiri.
sekecil dan sejauh apapun pengharapan itu asalkan kita setia untuk bergigih memperjuangkannya tak kan pernah menjadi sia-sia.
itu adalah bukti betapa yang namanya pengharapan merupakan sebuah bahan bakar untuk kita tetap move on,bergerak dan tidak berhenti dalam meraih sesuatu yang kita pikir adalah layak untuk kita dapatkan lewat perjuangan kita.

pengharapan adalah seperti bahan bakar bagi semua mesin motor, secanggih apapun jg sebuah kendaraan (entah itu kendaraan laut,udara atau darat), sehebat apapun juga sebuah kendaraan diciptakan tak akan mampu membawa seseorang sampai pada tempat tujuan tanpa adanya bahan bakar.

demikian juga hidup itu sendiri.. sehebat apapun kita merancang masa depan yg kita inginkan, secanggih apapun kita memperhitungkan segala segi resiko atas apa yang kita kerjakan, semantap apapun jg dari tekad kita untuk meraih sesuatu yang kita harus dapatkan-- tak akan pernah kita mencapai kepada itu semua tanpa adanya pengharapan itu sendiri sebagai bahan bakar mesin semangat kita!

saya hanya ingin berbagi bahwa dibalik semua tekad dan semangat juang kita untuk meraih sesuatu tak kan pernah menjadikan kita merasa harus untuk memperjuangkan itu semua jika kita tidak menyertai/menaruh pengharapan di dalam hati kita.
hanyalah pengharapan itu sendiri yang akan tetap menjaga nyala api semangat sehinggak tak padam walau harus berlayar melewati/ mengitari sebuah tanjung untuk menemukan jalan kluar bagi setiap masalah hidup..
anyway..bicara masalah hidup dan keharusan diri ini untuk berjuang melewatinya adalah sudah merupakan hal yang tak mungkin kita tawar untuk tidak menjadi bagian dari hidup kita ini.
justru must struglin' hard for the some parts of this life? that's life are for .. :)
tapi toh kita punya pengharapan sebagai bahan bakar mesin semangat kita untuk melaju terus di rel kehidupan yang akan membawa kita sampai di stasiun terakhir dimana segala sesuatu yang kita perjuangkan akan kita lihat hasilnya disitu ^^

last.. We can rejoice n givethank when we run into problems and trials, for we know that they are good for us – they help us learn to endure. And endurance develops strength of character in us, and character strengthens our confident expectation/HOPE! And this HOPE WILL NOT DISSAPOINT us n NEVER FAIL ..


-an-

UNCONDITIONAL LOVE !

Kata-kata yang saya denger dua minggu lalu sederhana aja, Cuma ketangkep sebaris kalimat di telinga ini “Bukan karna apa yang kita lakukan, sehingga DIA mencintai kita, gak ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuk membuat Cinta NYA menjadi berkurang atau bertambah karena ini dan itu dari apa yang kita perbuat”

saya pernah mendengar kalimat sederhana serupa beberapa tahun lalu di kisaran 2005,
Sebuah kalimat yang akhirnya membawa penelusuran pikiran saya akan ketidak mungkinan hal tersebut.
Sesuatu yang tak masuk di akal sehat saya saat itu, bahkan cenderung tak percaya dan mengenyahkan pengertian bahwa DIA mempunyai sebuah Cinta yang tak bersyarat.

Cinta yang tak bersyarat or UNCONDITIONAL LOVE.
Cinta yang gak pernah mau tau dan peduli atau mengukur seberapa besar kebaikan yang telah kita lakukan. Atau seberapa juta kali kesalahan yang kita lakukan sehingga berakibat berkurangnya kadar Cinta itu untuk kita.

Mengetahui hal tersebut merupakan anugrah terbesar yang ada di dalam kehidupan ini.
Betapa tidak sang Pencipta Tuhan Maha Besar yang sedari mula menciptakan kita di bumi ini dengan tujuan tak lain dan tak bukan hanyalah untuk IA Cintai dengan CintaNYA yang besar dan tak bersyarat.

Bagaimana bisa? Begitu banyak dari kita yang berpikir bahwa Tuhan adalah pribadi yang begitu jauh.. jauh tak terlihat, tak tersentuh dan begitu agung sehingga harus kita dekati lewat doa-doa yang begitu kusyuk dengan lutut gemetar ketika kita merasa diri kita berdosa/bersalah atau dengan nyanyian pujian nyaring ketika kita merasa berbahagia.

Sedikit yang mengerti atau bahkan bisa di bilang jarang yang benar-benar mengetahui dan tidak sekedar tahu tapi juga merasakan bahwa DIA adalah pribadi yang dekat dan memiliki Cinta yang tak bersyarat (unconditional Love) untuk kita anak-anakNYA.

Entah kenapa sebelum saya sendiri benar-benar disadarkan bahwa demikian adanya Cinta yang diberikan olehNYA pada saya/kita, saya sendiri begitu sulit menerima kondisi yang seperti itu.. seolah bahwa itu bukanlah kenyataan tapi hanya sekedar dongeng penghibur diri bagi kita manusia, yang manakala ketika kita sudah berada pada posisi ‘aman’ dimana seolah kita tak memerlukan Cinta itu maka kita akan terlupakan oleh dongeng penghibur itu sendiri.

Membayangkan bahwa IA adalah seorang Ayah yang begitu penuh kasih untuk saya dan teman-teman semua adalah sesuatu yang begitu sulit untuk di terima, di karenakan pola pemikiran orang yang sudah terbentuk sekian lama sejak lahir menentukan bahwa Tuhan adalah sosok pribadi yang Agung, besar dan harus disembah dengan penuh ketakutan bilamana kita mendapati diri ini berdosa.
Hal itu disebabkan juga dengan berbagai konsep keagamaan yang telah ada sejak ribuan abad lalu pada masa-masa awal kehidupan manusia itu sendiri,
Sehingga itu yang masuk pada diri manusia selama ini.
Konsep agama apapun selalu menggambarkan sosok Tuhan yang Agung, penuh kuasa, yang marah jika kita melakukan kesalahan, dan yang akan sangat baik kepada kita jika kita berbuat kebaikan.
Semuanya adalah selalu soal hitung menghitung, jika kita lakukan A maka upah nya A, jika kita lakukan ini dan itu maka upahnya pun ini dan itu.
Semuanya penuh syarat ! jika kita ingin beribadah harus ini dan itu, ada ketentuan ketentuan yang mengatur harus seperti apa dan bagaimana kita jika kita ingin beribadah atau jika kita ingin diberkati oleh Tuhan.
Sehingga otomatis tanpa tersadari diri kita terbelenggu dengan konsep-konsep keagamaan tersebut.
Yang seharusnya sebagai manusia kita ini adalah mahluk yang merdeka, tetapi menjadi tidak demikian dikarenakan setiap aturan dan kasih bersyarat dari sang pencipta yang di gambarkan oleh masing-masing agama tersebut.

Bersyukur saya akhirnya menemukan DIA dengan Cinta yang tak bersyaratNYA itu.
DIA yang sebagai PAPA/ Ayah bagi kita anak-anakNYA.
Seorang ayah dimanapun.. di belahan dunia manapun takkan pernah bisa menolak kita saat paling dimana kita melakukan yang terburuk sekalipun.
Apalagi DIA yang memiliki Cinta tak bersyarat itu.
Ketika saya mengerti hal ini, itu mengubahkan segenap pola pikir, segenap aspek kehidupan saya.
Membuat saya merasa MERDEKA penuh atas hidup ini.
Dan yang terpenting membuat saya merasa tetap tenang dan mampu menerima setiap keadaan apapun yang terjadi di kehidupan yang saya lalui.

Ada suatu kisah seorang wanita cantik di Amerika Serikat, yang sangat cantik. Sebutlah namanya Viona.
Ia memiliki segalanya yang di perlukan seorang wanita dalam hidup ini,tapi pada suatu hari dia terkena kanker payudara.
Dimana singkat cerita ia kehilangan semuanya, tubuhnya yang tadinya sangat indah sekarang menjadi tak terurus, rambutnya mulai rontok, dia juga menjadi lumpuh dan harus tinggal di rumah sakit dengan kursi rodanya.
Wanita ini begitu kecewa, begitu marah kepada Tuhan.
Berkali kali ia menangis dan memaki-maki Tuhan, menyesali kehidupannya, menyesali semuanya. Baginya kehidupanya telah berakhir dan tak berguna lagi.
Tapi pada suatu malam yang tenang ketika wanita ini lelah dengan segala kekecewaan dan frustasinya, tiba-tiba sejenak terdengar suara begitu lembut di hati wanita ini :
“viona tak bisakah kamu tetap tinggal tenang dan merasa damai hanya dengan mengetahui bahwa kamu ini anakKU, AKU mencintaimu tanpa syarat viona”
Mendengar suara itu di batinnya viona pun menangis, tapi kali ini tangisnya berbeda..tangis penuh haru dan syukur.
Kini ia tau bahwa Tuhan menCintainya tanpa syarat, didalam kondisi apapun, seperti apapun, dan kapanpun..

kisah itu selalu saya ingat sampai saat ini..
kisah sederhana dengan kata-kata sederhana pula dari Tuhan, yang terkadang saya/kita tak mendengarnya atau mengacuhkannya.
Setelah hari itu saya menyadari bahwa DIA memiliki Cinta yang tak bersyarat sepanjang masa.
Kata-kata “tak bisakah kau tinggal tenang dan damai hanya dengan mengetahui bahwa kamu ini anak KU” membuat saya sadar seharusnya seperti itulah saya.
Tak perlu merasa kawatir akan keadaan,kondisi ataupun penerimaan yang banyak selama ini manusia cari.
Penerimaan adalah salah satu kebutuhan terbesar didalam hidup, maka tak heran manusia selalu berusaha kerasa untuk menampilkan sisi terbaiknya agar ia di terima oleh sesamanya entah itu pacar, entah itu keluarga, entah itu teman, atau bahkan TUHAN sekalipun.
Tapi tak sadarkah kita jika Tuhan tidak memerlukan itu semua, tak memerlukan usaha-usaha kita untuk kita semakin di terima dan di cintai olehNYA.
Karna sudah sedari awal dan mula bahwa tujuanNYA hanyalah satu yaitu untuk MenCintai kita tanpa syarat.
Dan seperti seorang Papa yang akan selalu menerima kita seapa adanya diri ini.
Yang akan selalu mempunyai satu tempat khusus untuk kita di hatiNYA, dan bilamana kita menghilang atau berada jauh dari tempat itu, IA akan sangat kehilangan dan mencari kita untuk bisa kembali lagi di tempat khusus di hatiNYA itu.

Tulisan ini hanyalah sekedar sharing saya kepada teman-teman, semoga selalu ada manfaatnya bagi kita semua.
Dan semoga Cinta yang tak bersyarat dariNYA selalu mengejar kita semua- menangkap kita dan memenjarakan kita didalamnya. Sehingga kita semua beroleh damai sejahtera dan ketenangan serta penerimaan diri yang utuh dihadapanNYA. –Amen.


Who are we? that YOU would be mindful of us
what do YOU see? that's worth looking our way
we are free in ways that we never should be..
sweet release from the grip of these chains.
Lord YOU know our hearts don't deserve YOUR glory.. but still YOU show a love we cannot afford..

- andreas -

Wednesday, August 19, 2009

sedikit recehan buat mereka ..


Ibukota RI atau jakarta ini adalah sebuah kota yang banyak di dapati perempatan/persimpangan jalan yang besar.
Tulisan ini hadir karena apa yang di tangkap oleh kedua mata ini saat setiap kali berhenti atau melewati sebuah perempatan jalan besar di jakarta.
Dari apa yang melekat di mata maka turunlah menjadi sebuah lukisan buram di renungan hati nurani.
Hampir tiap kali berhenti di persimpangan jalan atau lampu merah besar,selalu saja terlihat beberapa sosok mungil tubuh anak-anak jalanan yang lusuh,dekil,kotor dan serba tidak terawat sedang melakukan segala macam upaya mereka untuk dapat memperoleh sedikit uang dari para pengguna jalan raya.
Ada yang mengamen, ada yang menari dengan gaya yang gak jelas.. ada yang dengan cara me lap kaca depan mobil, ada juga yang dengan cara langsung berdiri dan menadahkan tangan mereka di samping kendaraan.
Tentu saja tak selalu apa yang mereka lakukan dengan setiap caranya itu berhasil memperoleh apa yang mereka inginkan, yaitu uang.
Tak jarang mereka harus puas dengan hasil nihil, alis pergi berlalu dengan guratan kekecewaan yang mereka pendam saat traffic light berubah hijau yang berarti setiap kendaaraan harus melaju kembali.
Tapi dengan segera semangat mencoba lagi sesuatu yang mungkin bukan mereka inginkan untuk dijalani itu mendorong mereka untuk melakukannya lagi sesaat setelah lampu traffic light berubah menjadi merah tanda kendaraan-kendaraan yang lain dan berbeda harus berhenti.

Apa yang hadir di hati dan pikiran kita saat tiap kali kita bertemu dengan situasi seperti itu?
saya tau..saya yakin.. cara berpikir kita berbeda, cara pemahaman setiap kita berbeda, dan juga pengetahuan kita akan kehidupan anak-anak jalanan tersebut berbeda.
Ada yang memahami mereka sebagai bagian yang terbuang dari kehidupan social masyarakat, bagian yang hanya mengganggu keharmonisan sebuah ekosistem masyarakat manusia kota.
Atau bagian yang tak sedap- tak enak namun tak bisa disingkirkan dan harus ada di kehidupan social masyarakat kota – sehingga dengan secara otomatis akan menghadirkan status derajat yang lebih baik untuk kita yang memiliki kehidupan lebih baik disbanding mereka. Sehingga dengan demikian kita bisa berbangga dengan apa yang kita punya, dari apa yang kita perjuangkan dan mengatakan : “lihat kita lebih baik dari mereka karena kita telah berjuang, berusaha keras, bekerja dengan baik untuk hidup kita sendiri”

Atau pemahaman seperti apa lagi yang biasanya ada di benak kita?
Sebuah alasan klasik selalu kita genggam manakala kita berhadapan dengan mereka (anak jalanan) yang meminta sebagian paling kecil dari uang yang kita punya.
Yaitu : “ahh..mereka kan di terorganisir! Itu kan ada yang mengorganisirnya, nanti kalo mereka udah dapet duid, mereka setor ke pentolan mreka, -- mreka tuh Cuma alat aja buat ngasilin duid, -- jadi ya percuma ngasi ke mereka, mending ga usah! Mending kita kasih ke yang lebih jelas, lebih pasti aja.”
Toh saudara kita atau family kita aja mungkin ada yang lebih butuh, dll.
Demikian alasan klasik terbesar yang selalu dapat kita miliki untuk menangkal kehadiran bocah-bocah kecil itu.

Mungkin ya benar.. mungkin ya tepat semua alasan apapun yang kita punya untuk tidak memberi sedikit dari recehan kita kepada mereka – anak jalanan tersebut.
Dan selalu kita yakin bahwa apa yang menjadi alasan kita adalah selalu tepat. Apalagi jika kita melandasinya lagi dengan ketakutan-ketakutan kita kalau-kalau orang-orang seperti itu akan ngelunjak dan menjadi malas jika kita terus-terusan beri.
Kesannya bocah-bocah itu adalah manusia-manusia tanpa niatan kuat untuk memperbaiki hidup mereka dan akan selalu terus mengandalkan cara-cara jalanan mereka untuk mendapatkan uang yang dipakai sekedar untuk bertahan hidup.
Terpikir bagi otak logika kita bahwa mereka dalam pertumbuhannya akan menjadi manusia-manusia pemalas dan tak berguna.
Atau bahkan mungkin ada juga yang berpikir bahwa sedikit dari recehan kita tak dapat menolong mereka memperbaiki hidup.

Sekali lagi ya.. mungkin benar semua alasan yang kita miliki itu.
Namun pernahkan kita berpikir sejenak, jika kita berada di posisi mereka?
Pernahkah terlintas sebentar saja di nurani ini bahwa Tuhan tak pernah membiarkan kita- manusia memilih untuk di lahirkan dalam keadaan seperti apa dan bagaimana sesuai kehendak kita? TIDAK.. tidak pernah..
Karena justru dengan demikianlah maka mau bagaimanapun kondisi situasi kehidupan manusia di muka bumi ini, mau sekeras apa kita menyangkal adanya DIA didalam hidup ini. itu menjadi batal dan sia-sia.. karena dengan berpikir bahwa kita semua tak pernah bisa memilih mau di lahirkan dalam kondisi seperti apa di bumi ini maka dari situlah kita semua menjadi tahu bahwa ada kekuatan, ada sebuah kehadiran yang kuat yang mengatur semua lini hidup ini yaitu DIA – TUHAN.

Sama halnya jika kita memikirkan mereka – anak-anak jalanan tersebut, cobalah kita berpikir bahwa tanpa dapat mereka pilih untuk terlahir dalam kondisi seperti yang mereka alami saat ini, tapi mereka (anak-anak jalanan) tersebut mau menerima apa yang mungkin tidak mereka kehendaki terjadi di garis hidup mereka, mereka mau menerima kondisinya dan mencoba untuk terus hidup di hadapan kita sesama manusia ciptaanNYA yang mungkin malah bisa jadi dengan kehadiran mereka membuat perbedaan status derajad kita yang memliki hidup lebih baik menjadi seperti seakan kita berada diatas jauh lebih baik dari mereka.

Mau seperti apapun juga alasan kita untuk tidak memberi sedikit receh kita pada mereka,
Sebenarnya itu semua tak berhak untuk menahan nurani kita semua dalam mengasihani mereka.
Tak sulit rasanya untuk sekedar memberi Rp.500 atau Rp.1000 dari sebagian besar uang yang kita punya.
Saya rasa itu hanya sekian persen dari keseluruhan rejeki yang kita dapat.
Dan yakin seyakin-yakinnya kalaupun.. taruhlah kita melakukannya tiap hari, tiap saat kita berhenti di lampu merah, lalu di kalikan 30 hari (1 bulan) lalu dikalikan 1 tahun.. itupun tak akan dapat membuat kita bangkrut lalu kelaparan.
Coba dibandingkan mereka itu, yang walaupun di mata kita mereka melakukan cara-cara yang hina seperti meminta-minta, namun belum tentu mereka dapat kenyang dalam satu hari itu. Belum lagi mungkin mereka di eksploitasi oleh oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan mereka, coba bayangkan jika mereka tidak dapat memberi setoran—lalu ditambah juga tak dapat membeli makanan, mau seperti apa mereka? Apakah mereka itu Cuma sekedar onggokan daging di pinggir jalan berbau busuk dan tak perlu kita perdulikan??
Tentu tidak bukan??
Bukankah tanpaNYA, tanpa Kasih AnugerahNYA kita semua pun sebenarnya tak lebih dari debu yang tak layak? Jadi jika kita semua yang telah beroleh Kasih KaruniaNYA di kehidupan ini tanpa harus membayarnya atau membelinya, masihkah kita pelit? dan tak mau berbagi sedikit kehidupan? lewat uang receh kita kepada mereka (anak jalanan) – manusia-manusia yang didalam hati mereka merasa bahwa hidup ini begitu sulit untuk mereka jalani..
Toh..bukankah DIA yang telah mati untuk menyelamatkan kita—menebus hidup kita juga tidaklah mati hanya untuk kita saja? Bukankah DIA juga mati untuk mereka (anak jalanan) juga.. untuk semua dari kita yang menikmati Kasih Karunia Anugerah Kehidupan dengan cuma-cuma tanpa perlu kita harus bersusah payah karna DIA telah menanggung semuanya?
Jadi mari berbagi sedikit apa yang kita punya untuk mereka yang kita selalu dapati dan temui di persimpangan jalan ibukota ini.

Tidak kah kita juga telah mendengar dariNYA ; “siapapun yang melakukan kebaikan (memberi mereka makan,minum dan pakaian) untuk mereka yang kecil ini, maka ia melakukannya juga untuk AKU”.
Begitu banyak orang atau mungkin juga kita yang berpikir bagaimana cara melihat TUHAN? Atau menemukan DIA dimana?
Disana..disitu.. di setiap sudut jalanan yang gelap, pengap, di setiap persimpangan jalan..
Di setiap mata bening bocah-bocah jalanan dan di getir hati nan lara anak-anak jalanan tersebut kita dapat melakukan sesuatu yang berarti untuk DIA yang telah memberi hidup.

Masalah cita-cita, masalah karir atau apapun kita dapat pilih.. tapi kelahiran tak dapat kita pilih..
Kita semua tak dapat memilih lahir di kondisi yang seperti apa dan bagaimana dan dimana..
Kita semua boleh berbangga dengan apa yang kita miliki, apa yang telah kita capai, apa yang telah kita terima.
Namun kebanggaan terbesar adalah bukan apa yang kita terima namun apa yang kita beri.

Disana..
There.. at the end of the world.. we are not what we are born, but what we have in our self to be ..


jakarta - dua hari setelah 64tahun indonesia merdeka
written by
stvnandreas.